Jumat, 02 Juli 2010

Vespa by Piaggio, Klasik Namun Menawan

Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.


Lahir Kembali

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.
Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.

Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.

Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya.

Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.
D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.

Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.

Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India -- selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.

Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.
Produk 150 GS -- kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an -- memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.
Sejarah Vespa di Indonesia

“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

Sejarah Vespa Kongo - sang Vespa Perdamaian

Perang yang berkecamuk di benua Afrika dalam dekade 1960'an memberikan dampak yang irasional terhadap popularitas Vespa khususnya di tanah air tercinta ini. Sebagai bagian dari kepedulian Bangsa Indonesia terhadap perdamaian dunia, maka setelah berakhirnya Perang Congo (negara ini beberapa kali berganti nama Congo, Zaire, Congo) tanggal 31 Juli 1960 PBB mendaulat Republik Indonesia untuk mengirimkan pasukannya guna menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Negara Congo. Wujud kepedulian yang tinggi Bangsa Indonesia mengutus pasukan terbaiknya ke Congo dengan sandi Pasukan Garuda Indonesia.
Setelah tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian diselesaikan, Pasukan Garuda Indonesia menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dimana salah satunya berupa Vespa. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk Vespa yang berwarna hijau 150 cc ditujukan bagi tentara yg lebih tinggi tingkat kepangkatannya, sementara yang berwarna kuning dan biru 125 cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Selain itu guna melengkapi jati diri atas Vespa dimaksud juga di sematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan, pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Seiring dengan perjalanan waktu maka mulailah sebuah evolusi kepunahan atas Vespa Congo di tanah air terjadi. Banyak sebab yang menjadikan hal tersebut terjadi, seperti telah dijualnya Vespa dimaksud oleh pemilik aslinya atau ada beberapa bagian yang rusak berat sehingga sangat sulit untuk diperbaiki. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah Vespa jenis tersebut yang disebabkan keberadaannya juga sangat signifikan dengan jumlah tentara kita yang menerima. Walaupun penulis pernah menemui Vespa jenis tersebut yang bukan milik Pasukan Garuda Indonesia (sepertinya pernah juga Vespa jenis tersebut masuk ke Indonesia melalui importir Vespa waktu itu ), namun tetap saja pasokan akan suku cadang maupun hal-hal lain yang menyertainya, seperti spakbor depan atau speedo meternya sangat minim tersedia. Tidak demikian halnya dengan Vespa jenis lain yang masih banyak diproduksi walaupun oleh rumah produksi lokal.

Dengan kondisi tersebut di atas maka Vespa Congo mulai masuk daftar sebagai salah satu The Most Wanted Vespa in Indonesia, yang dijadikan tunggangan scooteris maupun sebagai barang koleksi bagi kolektor Vespa.
Saudara Kandung Vespa Congo

Salah satu keunikan Vespa Congo adalah Vespa jenis tersebut tidak diproduksi oleh Italy melainkan oleh German. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras dari pada Vespa bulat umumnya, Vespa Congo memiliki tingkat kelengkapan lebih dari pada Vespa made in Italy yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T). Vespa Congo adalah bukti penetrasi scooter produk Italy yang merambah dunia. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat dimulai dari perkembangan Vespa di German.

Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.
Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar German.

Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di German dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar German. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat. Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya, dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh German Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.

Vespa ternyata cepat populer di German, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylis serta memuji Piaggio atas ciptaanya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya. Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian German yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.

Kemudian ia menciptakan Vespa dengan sebutan model Konigin yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan chromm serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan scooter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.
Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren dan GS yang diklaim lebih dahsyat. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.

Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Pada kelanjutannya German kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.

Dari uraian tersebut di atas dimanakah saudara kandung Vespa Congo kita sebenarnya? Ada beberapa hal yang patut diperhatikan disini yaitu, pertama dari sisi tahun kerjasama antara Piaggio dengan beberapa perusahaan di German dan kedua dari sisi tahun serta nomor produksi yang menyertai Vespa Congo itu sendiri. Dari penulusuran penulis terhadap beberapa Vespa Congo yang ada berdasarkan tahun keluaran dalam BPKB adalah tahun 1958 hingga 1963, hal ini sangat sinkron apabila dikaitkan dengan selesainya tugas Pasukan Garuda Indonesia saat menjadi pasukan penjaga perdamaian di Congo. Untuk kurun waktu tersebut maka kerjasama antara Piaggio dengan Hoffmann tidak masuk hitungan. Hal ini disebabkan kongsian keduanya bubar di tahun 1955 dan produk dari kerjasama itupun berbentuk Vespa dengan model stang sepeda dan menggunakan Fender Light. Kerjasama kedua Piaggio di German bersama Messerschmitt. Dari kerjasama inilah keluar produk Vespa GS yang sering disebut di Indonesia GS versi German dan 150 Touren yang merupakan cikal bakal Vespa Congo kita, akan tetapi kongsian itupun tidak bertahan lama karena di tahun 1957. mereka bubar. Namun pengembangan GS dan 150 Touren terus berlanjut, saat Piaggio kerjasama dengan Martial Fane Organization dengan mendirikan Vespa GmbH Augsburg 1958, dari kerjasama inilah kemudian lahir apa yang kita sebut sebagai Vespa Congo

Minggu, 30 Mei 2010

Cah Kangkung Udang for The Champion

Ketemu lagi di minggu ke dua Cooking Contest..
Sebenarnya td pagi gak punya rencana buat masak soalnya hari ini mau pergi ke rumah temen di Lawang. Ngelihat bapak yang bersemangat belanja di pasar, membuatku berubah pikiran. Akhirnya kuputuskan masak Cah Kangkung.  Biar lebih yahud aku tambahin udang (cara jitu sang penggemar udang=) hehe..Lauk pendampingnya tahu Bulet favorit Bapak.


Minggu, 23 Mei 2010

Cooking Contest Part One : Chicken Soup for The Painters's Soul


Libur telah tiba..libur telah tiba..masak-masak!!hore...

Pagi ini kesampean juga niat pengen belajar masak, itung-itung usaha buat jadi anak rumah tangga yang baik..hehe Awalnya pengen masak Sup Ayam, lauknya pake Perkedel n Sarden Goreng Balado, tapi imanku goyah, kayaknya bakal sedikit ribet akhirnya Perkedel-nya diganti tempe aja deh..(nyari yang gampang =p)
tempe goreng vs sarden goreng balado









Selamat makaaaaaaaaaaaaan....

Makan yang lahap ah (rasa nomer sekian, haha) itung-itung menghargai hasil karya sendiri..Wah..kirain bakal cuman dimakan berdua ama ebes, soalnya adek lagi lomba di Surabaya, ternyata ama ebes di suguhin juga buat sarapan pagi tukang-tukang yang lagi benerin rumah..(padahal tadi katanya tar aja dikasih makan siang, jadi rencananya mau aku beliin). haha malu, sopnya kurang asin dikit..(pertanda masih lama dek nikahnya =( wekekek

Abis makan lanjut membanting tulang (kurang kerjaan banget tulang dibanting) nyelesein pesenan sepatu lukis..makanya sup yang ngasih energi, aku kasih nama "Chicken Soup for The Painters's Soul"..maksaaaaaaaa...=)

Sabtu, 22 Mei 2010

"Piaggio Kodok" (vespa kongo vs honda scoopy)

...you may say i'm a dreamer....but i'm not the only one...(imagine)

Selama nafas masih berhembus, pikiranku tak henti-hentinya dipenuhi mimpi begini..mimpi begitu..banyaaaak sekali!! Setiap kali impian-impian itu hidup di sana, membuatku hampir gila memikirkannya..(lebai,hihi)

one of my dreams will come true..yes!!(loncat-loncat..nari-nari..guling-guling..)

setelah sekian lama aku hanya mampu memandang miniaturnya di atas meja kamarku, kini aku akan memilikinya..

satu-persatu inginku berlarian, melesat cepat hingga kata tak sanggup merangkainya..hanya membayangkannya saja aku sudah bahagia..

my vespa ............................................................................................................

Tapi masih bingung nih, abis kemaren dapet rekomendasi (baca:diracuni,hihi) dari temen sesama pencinta. Kabarnya honda juga bakal ngeluarin produk baru matic "scoopy" yang bentuknya asyik juga,mirip-mirip ama vespa kongo..hmmm,tapi feel-nya beda deh..sekali vespa tetep vespa..hidup vespa!!!
scoopy VS kongo

Minggu, 02 Mei 2010

Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Sudahkah Anda Menontonnya?? buruuuuan ...

Satu lagi film karya anak negeri yang patut diacungi jempol. Sangat disayangkan bila kita melewatkannya.  Aku benar-benar terpesona dengan film ini. Sarat akan pesan moral. Menggambarkan salah satu sisi negeri "yang unik" ini. Ketika selalu dihadapkan pada suatu keadaan yang membutuhkan suatu kebijaksanaan tingkat tinggi dari pelakunya. Memandang dari sisi-sisi yang berlainan. 

Beberapa adegan membuatku menitikkan air mata. Termasuk adegan pada akhir cerita yang menurutku dibuat sangat special. Begitulah negeri ini, masih "indah" diwarnai berbagai masalah serta hingga kini belum juga kulihat ujungnya..



Resensi Film Betapa Lucunya (Negeri Ini)
-sumber:www.21cineplex.com-

Sejak lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah berputus asa

Pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot. Muluk kaget karena di markas itu berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet

Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka

“Usaha yang dikelola Muluk berbuah, namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mau merubah profesi mereka. DIbantu dua rekannya yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar agama, budi pekerti dan kewarganegaraan

Berhasilkah mereka mendidik anaka-anak tersebut?

Apa yang terjadi jika orang tua Muluk mengetahui bahwa gaji anaknya dari hasil mencopet?

Jenis Film : Comedy Satire
Produser : Zairin Zain
Produksi : Citra Sinema
Pemain : Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan , Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia 

Sutradara : Deddy Mizwar

Penulis : Musfar Yasin 

HARGA SEBUAH IMPIAN

"Pepatah mengatakan pena lebih ampuh daripada pedang dan gagasan bisa mengubah dunia.Buku ini indah menggambarkan hati, jiwa, dan semangat para penulis. Saya sendiri pernah mengalami banyak kisah yang mengagumkan seperti ini." (Dr. Stephen R. Covey- pengarang The 7 Habits of Highly Effective People)


Chicken Soup for the Writer’s Soul


Perkenalanku dengan buku ini mungkin bisa dikatakan cukup terlambat. Aku baru menemukannya setelah tiga tahun buku ini dicetak untuk pertama kalinya.

Sebelum menceritakan isinya, aku ingin berbagi cerita perjuangan untuk mendapatkan buku ini.

Ketika pertama melihatnya, sekitar setahun yang lalu, di Toko Buku Gramedia Citra Land, aku jatuh hati padanya. Namun kesalahan terbesarku waktu itu adalah aku menunda untuk memilikinya. Namun kusadari dia telah singgah di hati selalu memanggil untuk menjadi bagian hidupku.

Karena waktuku di Jakarta saat itu terbatas, aku tak sempat lagi menemuinya di tempat pertama kali kita bertemu. Aku mulai mencari dia yang lain di Mall Taman Anggrek, Book Fair di Senayan, namun aku tetap tak menemukannya. Sampai tiba waktunya aku harus kembali ke Malang. Bukan berarti kepergianku mengubur semua rasaku padanya. Di Kota Ongis Nade pun aku masih mencarinya. Berkelana dari satu toko buku ke toko buku yang lain. Namun hasilnya tetap nihil.

Aku masih tetap mendambanya. Perjuanganku kali ini pun tak sendiri, aku ditemani oleh seorang sahabat. Sahabatku membantuku menemukannya di Pekanbaru, Bintan, Batam (lupa..ada kota yang terlewat disebutkan gak ya..hmm,Semarang masuk jg gak ya,lupa..hihi). Dan hasilnya tak jauh berbeda dengan sebelumnya.

Sampai suatu ketika ada kesempatan aku dan sahabatku akan bertemu di Semarang. Sebelum ke Semarang sahabatku sempat singgah di Jakarta, itu artinya akan ada kesempatan untuk bertemu denganmu. Aku sangat bahagia kala itu.

Namun waktu yang terbatas membuat sahabatku tak bisa bertemu denganmu. Mau tidak mau aku harus menelan kekecewaan yang tak berujung. Waktu itu tujuh bulan sejak pertama aku mengenalmu. Aku melupakan semua tentangmu. Aku patah hati. 


-celotehku belum selesai lo-

Minggu, 25 April 2010

Ketika Mas Salah Menyapa (nada : Marcell)

Salahkah jika Mas Salah ingin menyapa?

Tidakkah sangat egois jika merutuki keramahtamahan Mas Salah..

Ketika mendapat Mas Salah yang pelik, ingatlah saat-saat ketika kita mendapat kebahagiaan..sehingga kita tetap teguh berjuang dan dalam pengharapan..

Ketika bahagia, kita sering merasa layak mendapatkannya, tak pernah kan bertanya pada-Nya, MENGAPA HARUS KITA??

Jadi ketika tengah disapa Mas Salah, selayaknya kita tak pantas jika bertanya pada-Nya, MENGAPA HARUS KITA??

Ingatlah bahwa Tuhan tak pernah salah..pasti ada banyak hikmah di dalamnya ketika Dia mengutus Mas Salah menyapa..

Semoga kita semua selalu menjadi hamba yang sabar dan bersyukur..Amin Allahumma Amin

Hamasah!!Terus berjuang kawan!!


P.S.:
Sekalian numpang promosi..

COMING SOON!!

tak mau kalah heboh dengan Amir Khan, saya hadirkan....

SERIAL EMAK-EMAK IDIOTS

Kamis, 22 April 2010

Jenengku Khan..

Film dimulai saat seorang anak, Rizwan Khan (Tanay Chheda), seorang muslim yang mengidap sindrom Asperger, hidup bersama ibunya (Zarina Wahab) di wilayah Borivali di Mumbai. Saat ia dewasa (Shahrukh Khan), Rizwan pindah ke San Fransisko dan hidup bersama adik dan iparnya. Selama disana, ia jatuh cinta kepada Mandira : kajol). Mereka menikah dan memulai usaha.

Setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi, mereka berpisah. Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan diberbagai negara bagian di Amerika.


Jenis Film : Drama
Produser : Hiroo Yash Johar, Gauri Khan
Produksi : Fox Searchlight Pictures
Homepage : http://www.mynameiskhanthefilm.com/
Durasi : 161
Pemain : Shahrukh Khan
Kajol
Shabana Azmi
Sonya Jehan
Jimmy Shergill
Sutradara : Karan Johar
Penulis : Shibani Bathija
(Data dari http://21cineplex.com/)


Pada awal cerita aku kurang nyaman dengan beberapa jalan cerita yang menurutku masih cenderung mengarah pada pluralisme. Dalam hidup tak dapat dihindari, toleransi harus selalu di pegang teguh. Di dunia ini hanya ada orang baik dan orang tidak baik. Namun kita harus tetap memperhatikan batasan-batasan mengenai sesuatu yang bersifat sangat principal serta mengenai itu telah diatur secara jelas dalam "kalam-Nya".

Namun di luar semua itu, film ini sangat mengesankan. Mengingatkan kembali kepada kaum muslim , dalam hal ini saya khususkan kepada muslim Indonesia, bagaimana nasib saudara-saudara kita yang ada di luar sana, di tempat-tempat yang jumlah mereka termasuk minoritas. Bahkan ketika jumlah mereka banyak namun tengah mengalami ujian yang teramat berat, seperti saudara-saudara kita di Palestina. Seringkali kita menyia-nyiakan nikmat hidup bebas tak lagi terbelenggu, sehingga tak jarang pula ketahanan umat muslim semakin rapuh.

Pahitnya ketika tengah tersudutkan. Kerasnya perjuangkan mengungkapkan kebenaran.

Salah satu bagian yang membuatku terharu ketika warga berbondong-bondong memberi bantuan ketika terjadi bencana di Georgia. Sangat terasa indahnya kasih sayang antar orang-orang yang saling mencintai atas dasar kemanusiaan.

I'm moslem..I'm not a terrorist!!


Rabu, 21 April 2010

ujian melalui dua tragedi..

Memutuskan untuk melukis di malam hari apalagi setelah seharian menjalankan aktivitas di tempat kerja, bukanlah sebuah keputusan yang salah namun tidak juga sebuah keputusan yang tepat. Berakibat terjadinya tragedi.
No excuse untuk seribu alasan yang mulai bernaung di jiwa. Aku mau maka aku mampu.
Penuh semangat membara aku mulai menyapukan kuas pada kaos pertama.  Sempurna kaos pertama telah berhasil aku selesaikan. Ups..tanganku terkena cat ketika tadi menuangkannya. Bukanlah suatu masalah yang berarti jika hanya menodai tanganku. Namun diri mulai ricuh ketika semua itu masih berlanjut pada episode selanjutnya. Tanpa sengaja tanganku yang ternoda menyentuh bagian bawah kaos. 
Kalem..kalem..aku mencoba menenangkan diriku. bagaimana aku bisa tenang jika kaos tersebut berwarna putih. aku berpikir keras bagaimana cara melenyapkan noda itu. Aku tak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Tidak jauh berbeda dengan tragedi barusan, kala itu aku berusaha menghilangkan noda namun yang terjadi malah membuat keadaan semakin buruk. Tidak..tak akan kulakukan lagi hal itu. 
Halooo..aku rasa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk sekedar hanya berpikir keras mengenai apa yang harus dilakukan. Wahai diri, akan jauh lebih berguna jika kau menemukan cara yang cerdas dan tepat kemudian segera melakukan tindakan nyata untuk menaklukkan noda itu.
Cara pertama : gagal..noda hanya berkurang sedikit.
Sementara menunggu ilham untuk menemukan cara ke dua aku tidak mau membuang waktu lagi. segera tanganku menari di kaos yang ke dua. Alhamdulillah  berbekal kehati-hatian yang lebih ekstra belajar dari kejadian pada kaos pertama, lapor..kaos kedua telah terselesaikan dengan lancar . Perlu diketahui aku juga sudah berhasil menaklukkan noda pada kaos pertama.
UPS..kali ini harus kutuliskan memakai huruf besar.. CEROBOH..masih menggunakan huruf besar.. ASTAGFIRULLAH..selayaknya aku sebut menggunakan huruf besar untuk keteledoran yang telah kulakukan. Sebagaian kain kaos KE DUA terlipat dan mengenai cat yang masih basah. Ingin kutuliskan sekali lagi ya KAOS KE DUA sodara. Dua kali melakukan kesalahan yang sama di malam ini.
Tak perlu aku menenangkan diri karena diriku saat ini nampak baik-baik saja. Berbekal dengan cara ke dua yang berhasil menyingkirkan si noda di kaos pertama aku yakin akan memenangkan peperangan kali ini.
Memang tak pantas aku berbangga sebelum benar-benar mencapai kemenangan. Ah..noda itu terletak tepat di bawah lukisan yang masih basah. Tunggu!! Berhenti kataku!! Hah..apa yang telah kau lakukan..kenapa kau tak mau mendengar kata-kataku?! Kau terus saja memanjat dan membuat cat meluber.
Mengakalinya dengan membentuk sebuah pola sudah tidak memungkinkan lagi. Argh..tak bisa kugambarkan betawa hancurnya perasaanku kala itu. Dengan menahan tangis aku mencoba cara ke tiga.
Pemandangan pada detik-detik berikutnya sungguh sangat menyayat hati. Cat meluber kemana-mana, separuh bagian kaos sudah berubah warna menjadi hitam. Sia-sia sudah semua. Aku merasa menjadi makhluk yang sangat tidak berguna.
Tidak..harusnya bukan seperti ini yang terjadi. Bukankah Allah SWT menciptakan semua hal di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Apalagi Ikhtiar yang sesungguhnya adalah ketika kegagalan ada di depan mata namun kita tetap berusaha sebaik mungkin.
Satu..Dua..Tiga..jika kulanjutkan terus membilang mungkin tak terhitung lagi berapa lama waktu yang kujalani. Begitu menyiksa namun dipenuhi harapan.
I call it's miracle..BERHASIL!!
Rupanya Allah SWT ingin mengajarkan sebuah pelajaran yang besar melalui tragedi kecil malam ini. Tangis yang  tertahan menghilang entah ke mana berganti senyum mengembang penuh syukur pada-Nya.


dari gelap menuju terang..(RA Kartini)

Kami beriktiar supaya kami teguh sungguh, sehingga kami sanggup diri sendiri. Menolong diri sendiri. Menolong diri sendiri itu kerap kali lebih suka dari pada menolong orang lain. Dan siapa yang dapat menolong dirinya sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna pula. (Suratnya kepada Nyonya Abendadon, 12 Desember 1902)

Sungguh sebuah pemikiran besar yang muncul pada masa itu. masa di mana para wanita masih dianggap belum setara dengan pria.

Banyak pemikiran hebat yang ditulis oleh RA Kartini dalam bentuk surat-surat namun ketika membaca tulisan di atas aku langsung jatuh cinta. Pemikiran RA Kartini tersebut menurutku jika disandingkan dengan kondisi saat ini tidak hanya ditujukan untuk kaum hawa namun juga sesuai bagi kaum adam . Mengajarkan sebuah ketegaran dan untuk selalu berdiri tegak menghadapi setiap jalan hidup yang dituliskan oleh-Nya.

Melalui tulisan itu bisa dibaca bagaimana sebenarnya sosok RA Kartini, begitu tangguh..pantang berputus asa..

Sikap seperti inilah yang harus kita teladani dari beliau, untuk kehidupan di masa kini yang semakin tak terkendali. Selama ini pada 21 Maret, yang kita peringati sebagai Hari Kartini, seringkali kita beramai-ramai menggaungkan kata emansipasi namun alangkah indahnya jika kata tersebut dibarengi dengan meneladani sifat-sifat agung Beliau.

Setiap orang akan berusaha sekuat tenaga menghayati dan menekuni liku hidupnya, memberikan yang terbaik, saling berlomba menjadi yang paling bermanfaat bagi yang lain.

SELAMAT HARI KARTINI WANITA INDONESIA!!!

menulis menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri..

menulis menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri..

Membaca judul di atas mungkin sudah muncul sedikit gambaran di benak pembaca tentang apa yang akan aku tulis karena seperti diketahui otak kanan mengatur kemampuan holistik, prosodik, intuisi, intonasi/aksentuasi dll, sedangkan otak kiri mengatur kemampuan analitik, verbal, logis, tata bahasa, dll. Lebih sederhananya otak kanan identik dengan kreatifitas sedang otak kiri cenderung kepada logika. Kali ini aku ingin mencoba membagi sedikit tips yang aku dapatkan ketika aku masih belajar di SMO (Sekolah Menulis Online)-Kelas Fiksi Angkatan 8 dengan mentor Bapak Jonru.

Ketika hendak membuat sebuah tulisan, sering kita merasa bingung harus memulai dari mana. Kegiatan itu mungkin saja untuk sebagian orang bisa saja menghabiskan waktu sampai berjam-jam atau bisa lebih lama lagi. Kita berusaha mati-matian mencari kalimat pembuka untuk tulisan kita bahkan mungkin saja pernah kita sudah berusaha keras namun masih belum juga menemukan kata yang tepat. Sungguh sangat mengenaskan karena mungkin pada akhirnya kita malah tidak akan pernah berhasil membuat tulisan apa pun.

Menulis menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri SOLUSINYA!!

Jika kita memiliki ide untuk membuat suatu tulisan maka tuangkan semua yang ada di benak kita. Mulailah menulis apa saja yang ada di pikiran kita. Teruslah menulis..menulis..dan menulis sampai selesai. Kita tidak usah menghiraukan susunan kalimat, kesalahan ketik, kesalahan tanda baca, dll. Setelah selesai baru kita membaca ulang tulisan yang kita buat. Saat itu lah kita memperbaiki hal-hal yang kita anggap belum sesuai dengan ingin kita.

Aku pernah mengalami masa-masa sulit ketika pertama kali terjun dalam dunia cerpen. Biasanya aku menulis dalam bentuk tulisan bebas. Aku hanya sekali pernah membuat cerpen,dengan serius,(tentunya tidak termasuk tugas-tugas membuat cerpen waktu masih sekolah). Waktu itu aku membuat cerpen untuk salah satu lomba cerpen di kampusku. Ketika membuat sebuah cerpen, seperti halnya para penulis pemula yang lainnya, aku fokus kepada jalan cerita dan berpikiran bahwa sebuah cerpen akan terasa hidup jika di dalamnya ada dialog-dialognya. Mengenai jalan cerita mungkin akan aku bahas pada tulisan yang lain.

Saat aku diharuskan membuat sebuah cerpen aku sangat kesulitan. Aku merasa tidak mudah membuat dialog-dialog dalam sebuah cerpen. Sampai beberapa kali menulis, aku masih belum bisa menyelesaikan cerpenku.

Di SMO tugas yang diberikan kepada siswa disebut dengan kata hadiah. Karena kewajiban yang diberikan bukan ditujukan sebagai beban namun sebagai hadiah yang harus dinikmati. Hadiah pertamaku : menulis bebas menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri. Ternyata cara itu sangat jitu. Walaupun sangat sederhana namun aku berhasil menyelesaikan hadiah pertamaku dengan lancar.

Jadi tunggu apa lagi, jangan ragu..mulailah menulis dari sekarang..atau kau tak akan pernah menyelesaikan tulisanmu..

NB : Tips dasar, menulis menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri, selalu aku terapkan dalam setiap membuat tulisan. Juga saat membuat tulisan di atas dan cerpen di bawah ini..

hadiah pertamaku :

Baju Batik Buat Ibu

Malam ini begitu gelap, sang bulan seakan enggan menampakkan wajahnya memilih sembunyi di balik awan. Aku termenung di kamar dalam sunyi, sambil menatap celengan ayam dari tanah liat pemberian ibuku setahun yang lalu. Teringat masa itu membuatku ingin tersenyum, ah ibu…selalu saja ada yang membuatku sangat berterima kasih kepada-Nya telah memilikimu.

Saat itu aku tengah naik kelas enam SD itu artinya setahun lagi aku akan segera memasuki bangku SMP. Puji syukur kepada Yang Kuasa, aku menduduki rangking pertama di kelasku kemudian ibu berjanji akan memberiku hadiah. Pagi itu aku senang sekali, ibu membangunkanku dengan sebuah kecup hangat di kening, setelah kubuka mata aku melihat ada sebungkus kado di tangannya. Seketika itu aku melonjak-lonjak kegirangan dan segera memeluk ibu. Ketika hendak kubuka, beliau memberi tanda bahwa bungkusan itu tidak boleh dibuka dahulu, ibu menyuruhku mandi dan sarapan baru setelah itu kita membuka kado tersebut bersama-sama. Karena sangat ingin tahu apa isi yang ada di dalamnya, aku pun segera menuruti perintah ibu dan bergegas mandi kemudian sarapan. Tak sabar rasanya ingin segera membuka bungkusan berwarna merah jambu itu, warna favoritku.

Akhirnya tiba juga saat yang aku tunggu, aku dan ibu bersama-sama membuka kado itu. Sebuah celengan ayam terbuat dari tanah liat berwarna hijau tua bukan merah jambu, itu warna favorit almarhum ayahku. Sebenarnya aku agak kecewa dengan isi kado tersebut, tadinya aku berharap akan mendapat sebuah tas sekolah baru, tas berwarna merah jambu yang kulihat saat berbelanja bersama ibu seminggu yang lalu. Aku segera menoleh ke arah pitu kamar tidurku yang sedikit terbuka, dari celah yang tak seberapa itu kulihat satu-satunya tas sekolahku yang sudah butut, kalo musim hujan tiba seringkali ketika pulang sekolah, aku harus memasukkannya ke dalam tas kresek agar tidak basah karena itu merupakan satu-satunya tas yang kumiliki. Jika basah pasti keesokan harinya aku harus rela pergi ke sekolah tanpa memakai tas. Rupanya ibu segera membaca raut kekecewaan pada air mukaku, ibu segera tersenyum dan menghiburku, beliau menjelaskan bahwa untuk melanjutkan sekolah ke SMP membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga aku perlu menabung sejak saat ini untuk meraih mimpiku itu. Walau ego kekanakkanku masih tinggi aku sedikit mengerti tentang hal ini, kami memang hidup sangat sederhana dan lagi ibuku sudah hidup sendiri tanpa ayah sejak aku berumur enam tahun. Aku tahu ibu setiap hari bekerja keras membanting tulang untuk biaya hidup sehari-hari ditambah lagi biaya sekolahku dan kedua adikku.

Sejak hari aku mendapat sebuah celengan ayam dari tanah liat,aku mulai rajin menabung. Setiap hari separo dari uang sakuku aku sisihkan untuk dimasukkan ke dalam celengan. Tidak jarang ketika aku mendapat uang dari saudara perempuan ibuku, yang tinggal tidak jauh dari rumah kami, juga aku sisihkan. Kini setahun telah berlalu, tiba saatnya aku masuk SMP. Lagi-lagi puji syukur aku panjatkan kepada Ilahi, aku memperoleh nilai kelulusan terbaik tingkat SD di provinsiku sehingga aku mendapat beasiswa untuk bersekolah di SMP favorit di kotaku selama satu tahun ajaran.

Dua hari lagi orang yang sangat aku sayangi dalam hidupku akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke 47. Ibuku semakin hari semakin lemah di makan usia dan keadaan. Ketika aku amati raut wajahnya,beliau terlihat lima tahun lebih tua dari usianya, namun senyum hangat dan keramahannya menutupi semua itu. Aku berencana memberikan sebuah baju batik buat ibu karena sepertinya semua baju ibu sudah usang. Seminggu lagi akan diadakan acara pelepasan siswa kelas enam si sekolahku dan orang tua para siswa juga harus hadir pada acara tersebut. Aku ingin ibu terlihat cantik pada hari itu. Tanpa sepengetahuan beliau aku ingin mengambil uang celenganku untuk membeli baju batik.

Keesokan paginya aku segera memecah celengan ayam yang selama satu tahun ini telah menemani hari-hariku. Setelah aku hitung telah terkumpul uang Rp 125.800, 00. Tanpa banyak membuang waktu aku bergegas ke pasar untuk membeli baju batik buat ibu. Setelah berkeliling aku mendapatkan model baju yang bagus, tak apalah harganya sedikit mahal demi memberi hadiah special buat beliau. Besok aku ingin membelikan jajan pasar di tempat Mak Ijah dari sisa uang celenganku tadi, aku berencana membagikan jajan pasar tersebut ke tetangga sekitar sebagai syukuran hari ulang tahun ibu. Pokoknya besok harus menjadi salah satu hari paling bahagia dalam hidup ibu.

Ketika aku keluar pasar tak berapa lama kemudian tiba-tiba turuh hujan yang cukup lebat. Untungnya belajar dari pengalaman hari-hari kemarin yang selalu turun hujan, aku sudah siap sedia membawa payung. Hujan kali ini benar-benar deras, aku segera mengayunkan langkah dengan cepat agar tidak basah kuyup senenarnya walaupun sudah memakai payung masih saja air hujan yang terkena angin membasahi bajuku. Setelah setengah jam berjalan, akhirnya tiba juga di rumah. Dengan tersenyum penuh lega, aku segera mendekap tas kertas berisi baju batik ibu. Betapa kagetnya diriku saat mendapati tas bagian depan sobek setengah dan tak usah dijelaskan lagi isi di dalamnya pun sudah kosong. Tubuhku seakan lemas, sia-sia sudah semuanya.

Namun aku segera berlari menyusuri kembali jalan yang telah aku lewati. Tak kuhiraukan lagi derasnya hujan yang menerpa tubuhku. Air mataku tak terbendung lagi bercampur dengan derasnya air hujan. Aku berlari dan terus berlari, langkahku semakin lunglai tetapi tak juga kutemui baju batik buat ibu. Tiba-tiba pandanganku kabur, kakiku seakan tak mampu lagi berdiri, maafkan aku ibu…

(cerita di balik layar-->saat berlibur di kota Yogyakarta pada Desember 2009, oleh-oleh baju batik buat ibuku terjatuh dari tas kertas saat aku naik motor di tengah hujan deras. Dari situlah aku berpikiran untuk menuliskannya dalam sebuah cerpen.)

Senin, 19 April 2010

kue ulang tahun

Kue Ulang Tahun

Selamat Ulang Tahun Peri Kecilku. Di usiamu yang ke enam ini ingin diriku mempersembahkan sebuah kue ulang tahun special untukmu.

Tepung Terigu

Kupilihkan yang terbaik untukmu, putih bersih lambang kesucian hati. Melihat bubuk ini mengingatkanku pada susu bayimu. Masa itu masih melekat di benakku, dalam sehari kau mampu menghabiskan berbotol-botol susu. Aku begitu menikmati saat melihat bibir mungilmu menyedotnya dari botol itu dengan penuh semangat. Berharap nutrisi di sana membuatmu tumbuh sempurna.

Perlahan bubuk putih dihadapanku bukan lagi susu. Kelak semakin bertambah usiamu, bisa jadi bubuk susu berubah menjadi bubuk “setan” yang akan menjadi nutrisi kehancuranmu. Begitu gundah kalbu ini memikirkannya.

Terbayang dirimu yang mungil beranjak dewasa. Nantinya akan lahir perasaan yang mungkin kini belum ada. Terbayang suaramu mengiang tajam, “Kenapa aku berbeda?Mereka di luar sana memiliki Ayah dan Bunda, sedang aku hanya bersama Bunda”

Aku yakin kelak peri kecilku pasti mau mengerti perbedaan ini. Aku akan terus berjuang menjaga dirimu selalu bersama bubuk putih yang suci, peri kecilku. Tak kan kubiarkan bubuk “setan” meracunimu.

Kini walau aku tak mampu lagi membeli bubuk putih susu tetap kusediakan bubuk putih terigu yang istimewa untukmu.

Telur

Tuhan, aku meminta-Mu untuk selalu menjaga rahasia kecil ini.

Berhari-hari tanpa bosan kau bertanya, “Kenapa Bunda makan dengan lauk berbeda?Biasanya kita berdua memakan lauk yang sama, di manakah telur Bunda?”

“Bunda lagi kepingin makan pakai lauk tempe.” Hanya jawaban itu yang bisa aku ucapkan pada Peri kecilku.

Maafkan aku telah membohongimu namun aku yakin ini semua benar, kau tak perlu tahu jika aku harus menyimpan jatah telurku agar bisa membuatkan kue special untukmu.

Telur ini juga berasal dari kebaikan seorang tetangga yang berhati suci. Uang penghasilanku yang pas-pasan dari hasil bekerja serabutan, hanya cukup untuk makan dengan lauk seadanya. Namun rahmat Tuhan kepada hambanya tak pernah terputus, tetangga sebelah rumah yang mempunyai peternakan ayam merasa iba, setiap hari dia memberikan dua buah telur ayam untuk aku dan peri kecilku.

Mentega

Walaupun aku tidak bisa membeli turunan lemak susu dengan kualitas nomor satu, aku yakin mentega murahan ini juga tak kalah hebatnya memberikan rasa gurih pada kue untukmu nanti.

Kau terlihat takjub memandang mentega berwarna kuning ini. “Mengapa benda di atas meja dapur kita berbeda?Benda apakah itu, Bunda?Selama ini aku tak pernah melihatnya.” Pertanyaan itu lah seketika yang muncul dari bibirmu.

Aku tersenyum mendengarnya, mengapa baru kali ini ada mentega itu di dapur kita? Karena untuk membelinya, aku harus menabung berhari-hari, demi hari istimewa buatmu, Peri Kecilku.

Di dalam benda berwarna kuning itu, menurut tetangga sebelah kontrakan yang seorang anak sekolahan, di dalamnya terkandung vitamin A, vitamin D, Protein, dan Karbohidrat. Sebenarnya aku yang tak pernah mengenyam bangku sekolahan ini, sama sekali tak mengerti dengan semua istilah itu. Namun menurut tetangga kita itu, kandungan tadi sangat baik untuk mata, tulang, pertumbuhan, dan menghasilkan tenaga.

Jadi kupikir tak ada salahnya aku berhemat demi membeli mentega ini. Selain member rasa gurih pada kuemu nanti, aku berharap kau akan mempunyai penglihatan yang tajam bukan hanya dari matamu namun juga dari mata hatimu. Kau akan memiliki tulang-tulang yang kuat, yang mampu membuatmu berdiri dengan tegap, menopangmu dengan kokoh dalam menjalani kerasnya kehidupan. Dirimu juga akan tumbuh sehat, besar, dan tinggi. Hingga kelak kau akan mampu meraih mimpi-mimpi. Yang paling penting kau akan selalu bersemangat dan bertenaga, tak kan pernah lelah menghadapi semua bahkan ketika harus berada di tengah badai.

Gula

Kristal-kristal putih berkilau tekena cahaya lampu. Rasa manis dari gula ini selalu kusuka. Kala aku menikmatinya, sejenak bisa menghapus semua pahit yang menimpa.

“Kenapa Mak Inah hari ini berbeda, Bunda?Biasanya ketika aku ke warungnya, dia hanya memberiku sekantong kecil gula namun sekarang dia memberikan sekantung besar gula kepadaku.” Kau bertanya dengan nafas yang masih terengah karena berlari buru-buru dari warung Mak Inah.

Tak perlu kau heran, Sayang. Bayaran dari mencuci baju di rumah Mak Inah, tidak kuminta dalam bentuk uang namun kuganti dengan sekantong besar gula untuk membuat kuemu nanti. Aku akan membuat kue yang manis untukmu. Berharap kau akan selalu menjalani hidup yang manis sepanjang sisa usiamu.

Dalam hidupmu nanti tak terelakkan, kau akan merasakan saat-saat sulit, ketika tak lagi bisa kau temui manisnya hari. Aku ingin kau mengenang manisnya gula ini, walaupun rasa itu semu hanya di lidah saja, aku yakin akan sedikit menghapus semua pahit di sana.

Cokelat

Kau begitu suka makan coklat. Setiap kali mengunyahnya, kau selalu terlihat ceria dan tak henti-hentinya bercerita tentang asyiknya sensasi ketika coklat itu perlahan-lahan lumer di mulut. Kau selalu memuji rasa coklat yang setiap hari kubeli untukmu.

Mungkin kau menganggap rasa coklat itu adalah yang paling enak di dunia. Kadang aku sedih melihatnya, karena selama ini kau hanya tahu satu jenis coklat itu saja, maafkan aku hanya mampu membeli coklat murahan itu untukmu.

Mentega dan gula yang ada, tidak cukup untuk membuat krim sebagai hiasan penutup kuemu. Akhirnya aku membeli coklat batang kesukaanmu, yang murah, di warung mak inah. Tak apalah pikirku, bukankah hiasan hanya sebagai penutup bagian luar kue, yang terpenting ada pada bagian dalam kue itu sendiri. Aku panaskan coklat itu sampai mencair kemudian kusiramkan di atas kuemu.

Kulihat senyum mengembang dari bibirmu ketika kuhidangkan kue ulang tahun special untukmu. Terpancar rasa bahagia di sana seketika menghapus duka lara yang menghimpit jiwaku.

Aku memeluk dan menciummu dengan lembut. Hari ini tak kudengar kau bertanya. Rasa sayang dan cintaku padamu tak pernah berbeda wahai Peri Kecilku, masih sama seperti yang dulu tak berkurang sedikit pun.