Rabu, 21 April 2010

ujian melalui dua tragedi..

Memutuskan untuk melukis di malam hari apalagi setelah seharian menjalankan aktivitas di tempat kerja, bukanlah sebuah keputusan yang salah namun tidak juga sebuah keputusan yang tepat. Berakibat terjadinya tragedi.
No excuse untuk seribu alasan yang mulai bernaung di jiwa. Aku mau maka aku mampu.
Penuh semangat membara aku mulai menyapukan kuas pada kaos pertama.  Sempurna kaos pertama telah berhasil aku selesaikan. Ups..tanganku terkena cat ketika tadi menuangkannya. Bukanlah suatu masalah yang berarti jika hanya menodai tanganku. Namun diri mulai ricuh ketika semua itu masih berlanjut pada episode selanjutnya. Tanpa sengaja tanganku yang ternoda menyentuh bagian bawah kaos. 
Kalem..kalem..aku mencoba menenangkan diriku. bagaimana aku bisa tenang jika kaos tersebut berwarna putih. aku berpikir keras bagaimana cara melenyapkan noda itu. Aku tak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Tidak jauh berbeda dengan tragedi barusan, kala itu aku berusaha menghilangkan noda namun yang terjadi malah membuat keadaan semakin buruk. Tidak..tak akan kulakukan lagi hal itu. 
Halooo..aku rasa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk sekedar hanya berpikir keras mengenai apa yang harus dilakukan. Wahai diri, akan jauh lebih berguna jika kau menemukan cara yang cerdas dan tepat kemudian segera melakukan tindakan nyata untuk menaklukkan noda itu.
Cara pertama : gagal..noda hanya berkurang sedikit.
Sementara menunggu ilham untuk menemukan cara ke dua aku tidak mau membuang waktu lagi. segera tanganku menari di kaos yang ke dua. Alhamdulillah  berbekal kehati-hatian yang lebih ekstra belajar dari kejadian pada kaos pertama, lapor..kaos kedua telah terselesaikan dengan lancar . Perlu diketahui aku juga sudah berhasil menaklukkan noda pada kaos pertama.
UPS..kali ini harus kutuliskan memakai huruf besar.. CEROBOH..masih menggunakan huruf besar.. ASTAGFIRULLAH..selayaknya aku sebut menggunakan huruf besar untuk keteledoran yang telah kulakukan. Sebagaian kain kaos KE DUA terlipat dan mengenai cat yang masih basah. Ingin kutuliskan sekali lagi ya KAOS KE DUA sodara. Dua kali melakukan kesalahan yang sama di malam ini.
Tak perlu aku menenangkan diri karena diriku saat ini nampak baik-baik saja. Berbekal dengan cara ke dua yang berhasil menyingkirkan si noda di kaos pertama aku yakin akan memenangkan peperangan kali ini.
Memang tak pantas aku berbangga sebelum benar-benar mencapai kemenangan. Ah..noda itu terletak tepat di bawah lukisan yang masih basah. Tunggu!! Berhenti kataku!! Hah..apa yang telah kau lakukan..kenapa kau tak mau mendengar kata-kataku?! Kau terus saja memanjat dan membuat cat meluber.
Mengakalinya dengan membentuk sebuah pola sudah tidak memungkinkan lagi. Argh..tak bisa kugambarkan betawa hancurnya perasaanku kala itu. Dengan menahan tangis aku mencoba cara ke tiga.
Pemandangan pada detik-detik berikutnya sungguh sangat menyayat hati. Cat meluber kemana-mana, separuh bagian kaos sudah berubah warna menjadi hitam. Sia-sia sudah semua. Aku merasa menjadi makhluk yang sangat tidak berguna.
Tidak..harusnya bukan seperti ini yang terjadi. Bukankah Allah SWT menciptakan semua hal di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Apalagi Ikhtiar yang sesungguhnya adalah ketika kegagalan ada di depan mata namun kita tetap berusaha sebaik mungkin.
Satu..Dua..Tiga..jika kulanjutkan terus membilang mungkin tak terhitung lagi berapa lama waktu yang kujalani. Begitu menyiksa namun dipenuhi harapan.
I call it's miracle..BERHASIL!!
Rupanya Allah SWT ingin mengajarkan sebuah pelajaran yang besar melalui tragedi kecil malam ini. Tangis yang  tertahan menghilang entah ke mana berganti senyum mengembang penuh syukur pada-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

matur nuwun for reading my post..wait for your comment ya..^^